Sabtu, 04 Januari 2014

Rumah Menyeramkan di Washington (4)

.
Aku sudah selesai makan. Aku bermain bersama kakak Melly.

 "Kita bermain petak umpat lagi yuk."Ajak kakak Melly.

"Tidak mau." Tolakku.




"Hai, kalian harus membereskan kamar kalian masing-masing." Kata Ibuku mengingatkan. Aku dan kakak Melly segera membereskan kamar masing-masing. Aku menebah kasurku. Sementara kakak Melly menyapu kamar.


"Melly, Chelsea, Ibu… Ayah berangkat ke kantor dulu ya" Kata Ayahku.

"Ya" Aku, Kakak Melly, dan Ibu menjawab berbarengan

Setelah selesai membereskan kamar, aku kembali ke gudang yang gelap itu. Tengkorak itu masih terbaring di sana. Beberapa detik kemudian, tengkorak itu bangkit kembali!

“Tidaakk…. Jangan sakiti aku! Aku ini adalah orang baik! Toloong… toloong… ibu! Kakak! Tolong akuuu…!” Aku berteriak ketakutan.

“Ada apa Chelsea?” Ibu dan Kakak Melly datang dan bertanya berbarengan.

“Tadi tengkorak ini bangkit” Kataku sambil menunjuk tengkorak itu.

“Aku dan ibu kan sudah bilang kalau tengkorak ini Cuma tengkorak tiruan!”Sergah Kak Melly tidak percaya.

“Aku tidak bohong! Kenapa kakak tidak percaya padaku?” sahutku kesal.

“Begini saja, bagaimana kalau kita panggil paranormal untuk memeriksa apakah tengkorak ini asli atau tiruan? Apa kalian setuju?” kata ibu.

“Setuju!” Aku dan Kakak Melly menjawab serempak.

Kamipun berangkat ke tempat paranormal.



“Apa yang bisa saya bantu?” Tanya paranormal itu.

“Di rumah saya ada sesosok tengkorak. Saya yakin itu tengkorak asli, tapi kakak dan orang tua saya tidak percaya kalau itu asli. Mereka bilang itu tiruan. Bisakah Bapak memeriksa tengkorak itu?” Aku menjelaskan pada paranormal itu.

“Rumah kalian di mana?” Tanya paranormal itu.

“Di Gang Chane.” Jawabku.

“Mari kita ke sana.” Ajak sang paranormal.

Kamipun pulang bersama paranormal itu.



“Ini rumah kami. Silahkan masuk.” Kata Ibu mempersilahkan.

“Di mana letak tengkorak itu?” tanya paranormal.

“Di gudang.” Kami menjawab serempak.

“Di mana gudangnya?” Tanya paranormal.

Kami menunjukkan letak gudang itu kepada sang paranormal.

“Apakah itu tengkoraknya?” tanya paranormal sambil mendekati tengkorak yang sedang terbaring di hadapan kami. Kami semua mengangguk.

“Memang benar ini adalah tengkorak manusia asli.” Kata paranormal itu. Kami semua sungguh terkejut dan tidak percaya. Ada tengkorak manusia asli di rumah kami!

“Apakah kalian mempunyai kebun?” tanya sang paranormal.

“Punya…” kami menjawab serempak.

“Mari kita menguburkan tengkorak ini di kebun kalian, supaya arwahnya bisa tenang di alam sana.” Kata paranormal itu.

Kami semua setuju.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar