Sabtu, 04 Januari 2014

Rumah Menyeramkan Di Washington (3)

Aku bermain petak umpat bersama kakak Melly. Aku mengumpat di gudang yang gelap. Aku melihat ada sesosok tengkorak manusia.
"Sepertinya aku pernah mendengar tentang kisah kematian di sini." kataku bingung. Tiba-tiba tengkorak itu pun bangkit! "Tidak.Jangan sakiti aku. Tidak. Tidak..." Teriakku.


 "Ketahuan kau!" Seru kakakku. Saat aku menengok ke tengkorak itu, dia sudah terbaring kembali.
"Tadi kenapa kau berteriak?"Tanya kakakku.
"Tadi tengkorak ini bangkit."Jawabku sambil menunjukan tengkorak itu.
"Hah, tengkorak? tengkorak apa? mana?" Tanya kakakku bingung.
 "Itu, disitu." Jawabku sambil menunjuk ke arah tengkorak tadi.
 "Ha... ha...ha, tengkorak tidak mungkin bisa bangkit lagi. Lagi pula paling-paling Ini cuman tengkorak tiruan." Kata kakakku sambil mengamat-amati tengkorak itu.
 "Aku tidak bohong! Aku beneran kok! Ini sangat serius sekali!" Seruku.
 "Hai! ada apa sih ribut-ribut?" tiba-tiba ibu dan ayahku muncul dari balik pintu. 
 "Lihat Ayah, Ibu, ada tengkorak di situ." Aku memberitahu Ibu dan Ayahku.
"Hah? Ada tengkorak? Mana? Mana tengkoraknya?" Tanya Ayah dan Ibuku berbarengan.
"Itu, di situ" Jawabku."
"Itu mungkin hanya tengkorak tiruan." kata ibuku. "Sudah, ayo kita makan dulu! cukup bermain-mainnya. kalian harus membereskan kamar masing-masing."
Kami sekeluarga makan bersama. Sambil makan, aku terus memikirkan tengkorak itu dan pembunuhanya

                               

                                              BERSAMBUNG











Tidak ada komentar:

Posting Komentar