Rumah Menyeramkan Di New York
Perkenalkan,
namaku ahmad setyawan. Biasa dipanggil Ahmad.umurku 12 tahun. Aku tinggal di
daerah lubang buaya, Jakarta Timur. Kami
sekeluarga akan pindah ke new york,Amerika
Serikat minggu depan karena Ayahku akan ditugaskan disana.aku sangat senag
mendengar hal itu. Tapi kenapa wajah adikku perempuanku yang bernama Nanda
fatimah, biasa dipanggil Nanda itu begitu pucat?
“ Kau kenapa
Nanda? Kau tidak senang kalau kita pidah ke new york?” tanyaku.
“ Aku sedih,
soalnya aku berpisah sama teman-temanku.” Jawabnya.
Minggu Depan
Kemudian.........
Sudah minggu depan, kami pun bersiap siap berangkat ke new
york. Ayahku sudah menukar mata uang yang tadinya rupiah menjadi dollar AS.
Kami segera menuju bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kami menuju ke
bandara Soekarno-Hatta diantar oleh pak Prapto, salah satu tetangga kami yang
terkenal ramah dan sopan dikampungku. Umurnya sudah 62 tahun. Dia sudah haji 3
kali. Beliau kaya raya.Mobilnya sangat mewah, rumahnya mewah dan tingkat 3,
mempunyai motor besar atau sering disebut motor laki.walaupun demikian, dia
tidak memamerkan kekayaannya.Beliau juga tidak sombong.Serta merta senang
menolong orang,bahkan,hampir setiap hari beliau menyumbang uang atau beras ke
orang fakir miskin. Ciri cirinya adalah setengah baya, matanya
agak sipit , muka lonjong, hidung mancung, tinggi tapi kurus, dan suaranya agak
serak. Dia juga ketua RT dikampung kami.waktu muda dia beprofesi sebagai
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat [ TNI-AD]. Sesampainya di bandara, pak Prapto mendoakan
kami supaya selamat di perjalanan. Kami langsung masuk kedalam pesawat.Kami
berangkat pukul 12.00 siang. Kami menumpangi pesawat Garuda Indonesia. Kami
sampai disana pukul 12.00 Malam. “Hore, aku bisa melihat pemandangan kota New
york langsung!” Aku berteriak karena senang. Pemandangannya sangat indah.Bahkan
lebih indah pemandangan dibandingkan
Jakarta. Kami menuju rumah baru kami naik taxi. Rumah baru kami diberikan oleh
bos- nya ayahku saat kami mau pindah. Bosnya ayahku adalah orang new york yang
bernama Mr.Daniel Saat kecil, beliau
tinggal disana bersama keluarganya. Entah kenapa tiba-tiba Mr. Daniel
meninggalkan rumahnya diam-diam dan pergi ke Jakarta. Mendengar hal itu, ayah
Mr Daniel panik dan meleponnya. Mr daniel mengangkat telponnya dan beliau
memberi tahu ayahnya bahwa dirinya sedang ada di Jakarta, Indonesia. Keluarga
Mr Daniel segera menyusulnya ke Jakarta. Karena rumah di new york menjadi
kosong, setap setahun sekali Mr Daniel pergi ke new york untuk merawat rumah
itu. Tapi, kata Mr Daniel, saat beliau menginap disitu, ada seperti penampakan
wanita sedang menangis di depan pintu rumah. Pasti setiap beliau menginap disitu,
ada penampakan wanita sedang menangis. Akhirnya rumah itu diserahkan kepada
kami saat kami mau pindah ke new york. Ayahku sempat menolak karena rumah itu
berhantu dan ingin mencari rumah sendiri, tapi Mr daniel memohon-mohon. Ya
sudah, kami terpaksa tinggal di rumah
berhantu itu. Makannya saat kami akan pindah ke new york, aku merasa senang
setengah takut. Takut karena rumah itu berhantu dan juga senang karena bisa
melihat kota new york langsung. Kami sampai di rumah baru kami setengah jam
kemudian. Rumahnya sangat bersih sekali. Tetapi banyak kelelawar mengililingi
rumah baru kami.Kami masuk ke dalam rumah. Di sana sudah tersedia barang barang
mewah. Hanya saja sepeda motor dan mobil yang belum ada. Kami langsung tidur
begitu saat kami masuk ke dalam di rumah.
Keesokan Harinya.........
“ Waktunya sarapan!!!!” Teriak ibu menyuruh ayah, aku, dan
Nanda sarapan. Ibu pasti begitu. Selalu berteriak bila menyuruh ayah, Nanda,
dan aku makan. Aku, ayah ,Nanda pergi ke ke dapur untuk sarapan. Kami sarapan
pakai sayur sop. Ibu memasaknya kemarin, saat kami hendak berangkat ke new
york. Aku heran kenapa ayah kelihatan terburu buru lalu berganti pakaian bagus.
“ Ayah, mau kemana terburu buru?” Tanyaku dan Nanda serempak.
“ Ayahkan mau kerja,” Jawabnya.
Ayah memang tidak repot repot mencari pekerjaan baru. Ayah ku
hanya pindah kantor, tetapi bosnya tetap sama, yaitu Mr. Daniel. Mr. Daniel
kantornya becabang dimana mana. Ada yang di India, ada yang di Malaysia, ada
yang di Thailand, bahkan ada yang di Inggris. Pokoknyan kantornya itu ada disetiap negara, kecuali
Palestina dan Iran. Kantornya tidak ada di negara tersebut. Tiada tahu apa
penyebabnya. Pusatnya berada di New york, salah satunya tempat kerja ayahku.
“ Ibu mau kemana, kok
kelihatannya terburu buru juga?” Tanyaku
dan Nanda serempak ketika melihatnya terburu buru juga, sama seperti ayah.
“Ibukan juga mau mencari tempat sekolah untukmu, dan juga
untuk Nanda.” Jawab ibu sambil menepuk pundakku dan pundak Nanda. Akhirnya kami
pergi meninggalkan rumah. Kami menuju ke sekolah dasar [SD] untuk mendaftarkan
Nanda .Nanda sudah kelas 2 SD. Disana SD
disebut sebagai Prymary School atau
Elementary school. Alhamdulillah, Nanda keterima disitu. Nanda sangat senang.
Lalu menuju ke Sekolah Meningkat Pertama [SMP] untuk mendaftarkan aku. Aku
sudah kelas 1 SMP. Disana SMPdisebut sebagai Junior High School. Alhamdulillah
aku keterima juga. Aku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Setelah itu kami pulang.
Malam Harinya......
“ Waktunya makan malam!!!!!” Teriak ibu.Aku segera menuju ke
dapur. Saat kami Hendak makanmalam, Ayah berteriak,
“ Hallo, ayah pulang!” teriaknya.Ternyataa disini ayah pulang malam juga, sekitar jam 07.00.malam,
sama seperti di Jakarta dulu. Kemudian, Kami sekeluarga pun makan malam bersama
-sama. Setelah itu, kami tidur. Saat hendak tidur, aku mendengar suara wanita
menangis. Jantungku langsung berdebar. Aku mengingat cerita Mr. Daniel waktu
itu. Katanya,
SAAT AKU MENGINAP DI RUMAH ITU, AKU MELIHAT SOSOK PEREMPUAN
SEDANG MENANGIS.
Aku ingat yang diceritakan Mr. Daniel sewaktu masih tinggal
di Jakarta. Dia pernah melihat sosok perempuan sedang menangis di depan pintu
rumah. Aku segera menenangkan pikiranku. Pasti itu hanya cerita bohong dari Mr.
Daniel untuk mmenakut-nakuti kami. Mungkin saja yang menangis adalah Nanda,
bukan? Aku segera menuju ke kamar Nanda untuk memastikan benar apakah yang
nangis benar-benar Nanda. Saat aku sampai di kamar Nanda, wow, ternyata Nanda
sudah tidur! Pikiranku langsung pecah. Rasanya tidak bisa berjalan. Rasanya mau
pingsan. Suara tangisan itu masih ada! Bahkan semakin dekat! Semakin keras! Aku
segera menghampiri kamar kedua orangtuaku. Tetapi seseorang menghalangiku.
Kakiku terasa berat. Hantu itu menyerangku! Aku menucoba lari. Tapi tak bisa.
Aku dicakar-cakar oleh hantu itu.
Hantu itu berkata, “ Go away! Do not ever stay here! I’ve had
enough” Perintah hantu itu . Artinya adalah, “ Pergi sana! Jangan pernah
yinggal dini lagi! Aku sudah muak dengan kau!”. Lalu hantu itu menghilang.
Keesokan harinya, Aku bercerita kepada semua keluargaku ketika sarapan pagi. “
Ayah,ibu, Nanda, pasti kalian tidak percaya ini. Semalam aku dihantui sosok
wanita yang sedang menangis. Yang diceritakan Mr. Daniel itu, lho.” Ceritaku “
Kakak jangan ngayal ngayal yang enggak-enggak, deh. Pati Mr. Daniel itu hanya
bercanda untuk menakuti kita. Dia kan suka berbohong, tho?” Bantah Nanda. Memang sih, Mr. Daniel itu Cuma
bercanda, waktu itu, tho, dia bilang usahanya bangkrut. Ayah lalu terkaget,
termasuk kita semua. Ayah pun berkata “ Ini satu-satunya tempat kerja yang
cocok untukku, tapi kenapa usahanya bangkrut?” Ayah mengeluh. Satu per dua jam kemudian, Mr. Daniel melpon
lagi. Keekokan harinya,pak Susanto, teman kerja ayahku, menjeput ayahku untuk bekerja. Tapi ayah bilang perusahaanya
Mr. Daniel sudah bangkrut. Pak Susanto pun ketawa dan berkata, “ Perusahaanya
belum bangkrut. Paling dia berbohong lagi” Dalam hatiku, aku berkata bahwa
Mr.Daniel itu brengsek! Suka membohongi orang. Selain tadi, kebohongan Mr.
Daniel masih banyak lagi. Tapi sudah kulupakan, hanya tadi yang ku ingat
tentang kebohongan Mr. Daniel. Tapi kali ini dia tidak berbohong. Aku menyaksikannya
dengan mata kepalaku sendiri, bahkan aku diserang oleh hantu itu! “ itu benar,
Nanda! Semalam, pukul 12 malam, aku menyaksikannya sendiri! Bahkan aku diserang
olehnya.” Aku memprotes Nanda. Sudah, jangan bertengkar, sekarang kalian
sekolah dulu ya?” Ibu menenangkan. “Baik, ibu”
“ Hi studens, we arrival of new student. What is your name?”
Tanya guru baruku
“ My name is Ahmad.” Jawabku.
“ you’re moving from whrere?” Tanya guru baruku sekali lagi.
“ I moved from Jakarta, Indonesia.” Jawabku.
“ okay, Ahmad, now
you’re sitting with frank.”
Artinya adalah, “ Hai,
murid-murid, kita kedatangan murid baru. Siapa namamu?” “ Namaku Ahmad.” Kau
pindahan darimana?” “ Aku pindahan dari Jakarta, Indonsia.” “ oke, Ahmad,
sekarang kau duduk bersama Frank.” Frank
adalah teman baruku di new york.
Akhirnya aku duduk dengan Frank. Rambutnya agak pirang kecoklatan.
Hidungnya pesek, mukanya bulat, pendek tapi agak gendut. “ Hai, salam kenal,
namaku Frank. Namamu Ahmad ya?” Katanya. Aku bingung setengah terbengong
bengong. Kenapa orang New york bisa baha Indonesia? Apakah dia juga berasal
dari Indonesia? “ Kok kamu bisa bahasa Indonesia? Emangnya kau berasal dari
Indonesia?” Tanyaku. “ Aku bukan berasal dari Indonesia. Tapi aku latihan
bahasa Indonesia di Mr. Paul. Beliau bisa semua bahasa. Aku Cuma bisa 3 bahasa
asing, yaitu Indonesia, Melayu, dan Mandarin.” Katanya. “Mr. Paul rumahnya
dimana” Tanyaku. “ Disamping sekolahan.” Jawabnya. Waktu istirahat, aku
berkeliling sekolahan. Saat keluar dari kelasku yang baru, aku melihat orang laki-laki
bertubuh besar menatapku dengan dingin. Tapi dia malah tidak menyerangku,
justru melempar gulungan kertas padaku. Aku- membuka kertas itu. Aku terkejut
ketika membacanya. Mungkin aku sedang diteror! Isi kertasnya adalah,
GO AWAY FROM MY HOME! Artinya adalah, pergi dari rumahku!
Apakah maksudnya adalah rumahku baruku itu? Aku teringat pada ucapan hantu itu
saat menyerangku. Dia berniat mengusirku dari rumah itu. Masih waktunya
istirahat, aku mengikuti anak lelaki bertubuh besar itu. Aku mengikuti dia
hingga aku tidak sadar bahwa aku sampai di rumahnya. Rumahnya besar,
dikelilingi kelelawar, dan berwarna gelap. Ada tulisan Henry’s House. Artinya
adalah rumah Henry. Mungkin Henry adalah namanya. Lalu aku balik ke sekolahan.
Bel masuk, Aku bertanya-tanya kepada Frank tentang Henry, lelaki bertubuh besar
itu. Dia Langsung menutup mulutku. Lalu bercerita, “ Henry dahulu tinggal di
blok A nomor 5 perumahan New carissan. Dia hidup mewah dirumah itu. Tapi pada
suatu saat, Adiknya,Jesica, meninggal karena seorang penjahat menembaknya. Yang menembaknya
namanya Mr. Arlin. Henry pun ketakutan dan menemukan rumah di belakang
sekolahan kita. 2 minggu yang lalu, Henry gantung diri di rumah itu, dan dia
mati disana. Katanya arwahnya suka bergentayangan di rumahitu,baik siang maupun
malam. Konon, siapa yang tinggal dirumah
blok A nomor 5 maupun yang di belakang sekolah, atau mengontrak maupun bermain,
pokoknya siapa yang berani menginjak kedua rumah tersebut, dia akan sering
mendapat musibah. Seperti Mr. Arlien, dia dkepleset di kamar mandi di rumah
blok A nomor 5 itu 10 minggu kemudian. Kemudian dia mati. Lalu Mr. Piere, dia
tinggal disitu setelah Mr. Arlin tewas. Mr. Piere adalah kakaknya Mr. Arlin.
Dia selalu mendapat hal buruk selama tinggal disitu. Seperti, kemalingan. Hartanya hbis karena tercuri.Dia
akhirnya melapor polisi, tetapi polisinya tidak mau menbantunya. Yang paling
menyeramkan adalah anak perempuanya, Mrs. Catrine, mati secara tidak wajar. Dia
mati saat dia tidur lelap. Dan satu lagi, anak laki-lakinya, Mr. Daniel, pergi
ke Indonesia karena ketakutan. Hal itu membuat Mr. Piere sangat khawatir dan
menelponnya. Awalnya tidak diangkat. Namun ,lama-kelamaan telponnya diangkat
oleh Mr. Daniel. Dia mengaku bahwa dirinya sedang di Indonesia. Mr. Piere pun
segera pergi ke Indonesia brsama keluarganya.” Ceritanya. Aku terkaget, blok A
nomor 5 perumahan New carissan adalah rumah baruku! Dan dia menceritakan
tentang keluarga Mr. Daniel.
“ kapan kejadiannya?” Tanyaku “ Sekitar tahun 1980an.” Jawabnya.
Bel waktunya pulang. Aku segera lari ke rumah. “ Ayah, ibu, Nanda, aku ingin
ceritakan sesuatu!” teriakku. Kata temanku, siapa yang berani menginjak rumah
ini, dia akan mendapat musibah!” Teriakku. “ Kau mau saja ditipu. Buktinya, Mr.
Daniel tdak kenapa-napa, tuh” Bantah ibu. “ Tapi, kata temanku, Mr. Daniel
kehilangan saudara perempuannya yang bernama Mrs. Catrine. Dia mati secara
tidak wajar.” Aku menjelaskan pada ibu. “ Tadi temanku yang bernama Tarity juga
mengatakan bahwa rumah ini menyeramkan.” Kata Nanda. “ Sudah, mungkin saja
kalian ditipu oleh teman-teman kalian sendiri. Sudah, kita makan siang dahulu
saja.”
MALAM HARINYA.....
“AH! Tolong ibu!” Teriak ibu. Aku segera menemui ibu di kamar
mandi, dan ternyata dia kepleset dan diserang oleh Henry! Henry terus
mengatakan, “ Go away, go away, go away!” Lalu menghilang. Leher ibu berdarah
dan beberapa menit kemudian meninggal dunia. Kami semua menangis. Aku telah
mengalami musibah pertama kami di rumah menyeramkan ini, yaitu kehilangan ibu.
Keesokan harinya, ibu dimakamkan di sebuah pemakamn di dekat rumah. “Aku turut
berduka cita atas meninggal dunianya ibumu.” Ucap Frank. “ Terima kasih” Balasku.
“ Sebaiknya kau pergi dari rumah- menyeramkan itu. Kalau tidak, satu per satu
keluargamu akan tewas” Frank memerintahkan. “ Baik, nanti aku akan minta pada
Ayahku untuk pindah dari rumah menyeramkan itu secepatnya.” Balasku lagi.
Setelah berada di rumah, aku meminta pada Ayahku untuk segera pindah dari rumah
menyeramkan ini. Ayahku setuju, dan dia hendak mencari rumah baru. Kami
mendapat rumah kami yang baru lagi di depan sekolahan. Rasanya senang, bisa
meninggalkan rumah menyeramkan itu dan jarak dari rumah ke sekolahanku dekat.
Aku juga bisa belajar berbagai macam bahasa dengan Mr. Paul. Kami akan pndah
rumah 3 hari lagi. Walaupun pindah rumah tanpa ibu, aku juga merasa senang.
Setelah kami pulang, kami langsung tidur. Saat aku hendak tidur, aku melihat
Hanry menatapku dengan dingin. Dia mengejarku dan berkata, “ Go away!” Lalu,
aku segera berkata, we will go in Three day.” Katanyaku. Artinya, “ kami akan
pindah Tiga hari lagi.” Lalu dia tersenyum dan berkata, “ Thak you.” Artinya, “
Terima kasih” dan dia langsung menghilang. Aku pun segera tidur.
3 HARI KEMUDIAN....
Aku sangat senang
karena bisa meninggalkan rumah menyeramkan itu. Kami membawa barang-baramg kami
memakai pick up. Kami senang tinggal di rumah baru, tidak di rumah menyeramkan
itu lagi. Saat kami mau tidur di rumah baruku, Henry muncul dan berkata, “
Bring back my treasure!” Artinya, “ kembalikan barang barang kami!” Wow,
ternyata barang-barang ini harus dikembalikan ke rumah menyeramkan itu!
Pasrahlah sudah, Aku bakal diganggu oleh hantu pembunuh itu lagi di rumah baru
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar