Selasa, 05 Januari 2016

Rumah Hantu di new York



Rumah Menyeramkan Di New York

Perkenalkan, namaku ahmad setyawan. Biasa dipanggil Ahmad.umurku 12 tahun. Aku tinggal di daerah lubang buaya, Jakarta Timur.  Kami  sekeluarga akan pindah ke new york,Amerika Serikat minggu depan karena Ayahku akan ditugaskan disana.aku sangat senag mendengar hal itu. Tapi kenapa wajah adikku perempuanku yang bernama Nanda fatimah, biasa dipanggil Nanda itu begitu pucat?
“ Kau kenapa Nanda? Kau tidak senang kalau kita pidah ke new york?” tanyaku.
“ Aku sedih, soalnya aku berpisah sama teman-temanku.” Jawabnya.
“ Tenang Nanda, nanti disana kita akan menemui teman baru lagi” Aku membahagiakannya.

Minggu Depan Kemudian.........
Sudah minggu depan, kami pun bersiap siap berangkat ke new york. Ayahku sudah menukar mata uang yang tadinya rupiah menjadi dollar AS. Kami segera menuju bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kami menuju ke bandara Soekarno-Hatta diantar oleh pak Prapto, salah satu tetangga kami yang terkenal ramah dan sopan dikampungku. Umurnya sudah 62 tahun. Dia sudah haji 3 kali. Beliau kaya raya.Mobilnya sangat mewah, rumahnya mewah dan tingkat 3, mempunyai motor besar atau sering disebut motor laki.walaupun demikian, dia tidak memamerkan kekayaannya.Beliau juga tidak sombong.Serta merta senang menolong orang,bahkan,hampir setiap hari beliau menyumbang uang atau beras ke orang fakir miskin.   Ciri cirinya adalah setengah baya, matanya agak sipit , muka lonjong, hidung mancung, tinggi tapi kurus, dan suaranya agak serak. Dia juga ketua RT dikampung kami.waktu muda dia beprofesi sebagai Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat [ TNI-AD].  Sesampainya di bandara, pak Prapto mendoakan kami supaya selamat di perjalanan. Kami langsung masuk kedalam pesawat.Kami berangkat pukul 12.00 siang. Kami menumpangi pesawat Garuda Indonesia. Kami sampai disana pukul 12.00 Malam. “Hore, aku bisa melihat pemandangan kota New york langsung!” Aku berteriak karena senang. Pemandangannya sangat indah.Bahkan  lebih indah pemandangan dibandingkan Jakarta. Kami menuju rumah baru kami naik taxi. Rumah baru kami diberikan oleh bos- nya ayahku saat kami mau pindah. Bosnya ayahku adalah orang new york yang bernama Mr.Daniel  Saat kecil, beliau tinggal disana bersama keluarganya. Entah kenapa tiba-tiba Mr. Daniel meninggalkan rumahnya diam-diam dan pergi ke Jakarta. Mendengar hal itu, ayah Mr Daniel panik dan meleponnya. Mr daniel mengangkat telponnya dan beliau memberi tahu ayahnya bahwa dirinya sedang ada di Jakarta, Indonesia. Keluarga Mr Daniel segera menyusulnya ke Jakarta. Karena rumah di new york menjadi kosong, setap setahun sekali Mr Daniel pergi ke new york untuk merawat rumah itu. Tapi, kata Mr Daniel, saat beliau menginap disitu, ada seperti penampakan wanita sedang menangis di depan pintu rumah. Pasti setiap beliau menginap disitu, ada penampakan wanita sedang menangis. Akhirnya rumah itu diserahkan kepada kami saat kami mau pindah ke new york. Ayahku sempat menolak karena rumah itu berhantu dan ingin mencari rumah sendiri, tapi Mr daniel memohon-mohon. Ya sudah, kami terpaksa tinggal di  rumah berhantu itu. Makannya saat kami akan pindah ke new york, aku merasa senang setengah takut. Takut karena rumah itu berhantu dan juga senang karena bisa melihat kota new york langsung. Kami sampai di rumah baru kami setengah jam kemudian. Rumahnya sangat bersih sekali. Tetapi banyak kelelawar mengililingi rumah baru kami.Kami masuk ke dalam rumah. Di sana sudah tersedia barang barang mewah. Hanya saja sepeda motor dan mobil yang belum ada. Kami langsung tidur begitu saat kami masuk ke dalam di rumah.
Keesokan Harinya.........
“ Waktunya sarapan!!!!” Teriak ibu menyuruh ayah, aku, dan Nanda sarapan. Ibu pasti begitu. Selalu berteriak bila menyuruh ayah, Nanda, dan aku makan. Aku, ayah ,Nanda pergi ke ke dapur untuk sarapan. Kami sarapan pakai sayur sop. Ibu memasaknya kemarin, saat kami hendak berangkat ke new york. Aku heran kenapa ayah kelihatan terburu buru lalu berganti pakaian bagus.
“ Ayah, mau kemana terburu buru?” Tanyaku dan Nanda serempak.
“ Ayahkan mau kerja,” Jawabnya.
Ayah memang tidak repot repot mencari pekerjaan baru. Ayah ku hanya pindah kantor, tetapi bosnya tetap sama, yaitu Mr. Daniel. Mr. Daniel kantornya becabang dimana mana. Ada yang di India, ada yang di Malaysia, ada yang di Thailand, bahkan ada yang di Inggris. Pokoknyan  kantornya itu ada disetiap negara, kecuali Palestina dan Iran. Kantornya tidak ada di negara tersebut. Tiada tahu apa penyebabnya. Pusatnya berada di New york, salah satunya tempat kerja ayahku.
  Ibu mau kemana, kok kelihatannya terburu buru  juga?” Tanyaku dan Nanda serempak ketika melihatnya terburu buru juga, sama seperti ayah.
“Ibukan juga mau mencari tempat sekolah untukmu, dan juga untuk Nanda.” Jawab ibu sambil menepuk pundakku dan pundak Nanda. Akhirnya kami pergi meninggalkan rumah. Kami menuju ke sekolah dasar [SD] untuk mendaftarkan Nanda .Nanda  sudah kelas 2 SD. Disana SD disebut sebagai  Prymary School atau Elementary school. Alhamdulillah, Nanda keterima disitu. Nanda sangat senang. Lalu menuju ke Sekolah Meningkat Pertama [SMP] untuk mendaftarkan aku. Aku sudah kelas 1 SMP. Disana SMPdisebut sebagai Junior High School. Alhamdulillah aku keterima juga. Aku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah itu kami pulang.
Malam Harinya......
“ Waktunya makan malam!!!!!” Teriak ibu.Aku segera menuju ke dapur. Saat kami Hendak makanmalam, Ayah berteriak,
“ Hallo, ayah pulang!” teriaknya.Ternyataa disini ayah  pulang malam juga, sekitar jam 07.00.malam, sama seperti di Jakarta dulu. Kemudian, Kami sekeluarga pun makan malam bersama -sama. Setelah itu, kami tidur. Saat hendak tidur, aku mendengar suara wanita menangis. Jantungku langsung berdebar. Aku mengingat cerita Mr. Daniel waktu itu. Katanya,
SAAT AKU MENGINAP DI RUMAH ITU, AKU MELIHAT SOSOK PEREMPUAN SEDANG MENANGIS.
Aku ingat yang diceritakan Mr. Daniel sewaktu masih tinggal di Jakarta. Dia pernah melihat sosok perempuan sedang menangis di depan pintu rumah. Aku segera menenangkan pikiranku. Pasti itu hanya cerita bohong dari Mr. Daniel untuk mmenakut-nakuti kami. Mungkin saja yang menangis adalah Nanda, bukan? Aku segera menuju ke kamar Nanda untuk memastikan benar apakah yang nangis benar-benar Nanda. Saat aku sampai di kamar Nanda, wow, ternyata Nanda sudah tidur! Pikiranku langsung pecah. Rasanya tidak bisa berjalan. Rasanya mau pingsan. Suara tangisan itu masih ada! Bahkan semakin dekat! Semakin keras! Aku segera menghampiri kamar kedua orangtuaku. Tetapi seseorang menghalangiku. Kakiku terasa berat. Hantu itu menyerangku! Aku menucoba lari. Tapi tak bisa. Aku dicakar-cakar oleh hantu itu.
Hantu itu berkata, “ Go away! Do not ever stay here! I’ve had enough” Perintah hantu itu . Artinya adalah, “ Pergi sana! Jangan pernah yinggal dini lagi! Aku sudah muak dengan kau!”. Lalu hantu itu menghilang. Keesokan harinya, Aku bercerita kepada semua keluargaku ketika sarapan pagi. “ Ayah,ibu, Nanda, pasti kalian tidak percaya ini. Semalam aku dihantui sosok wanita yang sedang menangis. Yang diceritakan Mr. Daniel itu, lho.” Ceritaku “ Kakak jangan ngayal ngayal yang enggak-enggak, deh. Pati Mr. Daniel itu hanya bercanda untuk menakuti kita. Dia kan suka berbohong, tho?”  Bantah Nanda. Memang sih, Mr. Daniel itu Cuma bercanda, waktu itu, tho, dia bilang usahanya bangkrut. Ayah lalu terkaget, termasuk kita semua. Ayah pun berkata “ Ini satu-satunya tempat kerja yang cocok untukku, tapi kenapa usahanya bangkrut?” Ayah mengeluh.  Satu per dua jam kemudian, Mr. Daniel melpon lagi. Keekokan harinya,pak Susanto, teman kerja ayahku, menjeput ayahku  untuk bekerja. Tapi ayah bilang perusahaanya Mr. Daniel sudah bangkrut. Pak Susanto pun ketawa dan berkata, “ Perusahaanya belum bangkrut. Paling dia berbohong lagi” Dalam hatiku, aku berkata bahwa Mr.Daniel itu brengsek! Suka membohongi orang. Selain tadi, kebohongan Mr. Daniel masih banyak lagi. Tapi sudah kulupakan, hanya tadi yang ku ingat tentang kebohongan Mr. Daniel. Tapi kali ini dia tidak berbohong. Aku menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri, bahkan aku diserang oleh hantu itu! “ itu benar, Nanda! Semalam, pukul 12 malam, aku menyaksikannya sendiri! Bahkan aku diserang olehnya.” Aku memprotes Nanda. Sudah, jangan bertengkar, sekarang kalian sekolah dulu ya?” Ibu menenangkan. “Baik, ibu”

“ Hi studens, we arrival of new student. What is your name?” Tanya guru baruku
“ My name is Ahmad.” Jawabku.
“ you’re moving from whrere?” Tanya guru baruku sekali lagi.
“ I moved from Jakarta, Indonesia.” Jawabku.
  okay, Ahmad, now you’re sitting with frank.”
Artinya adalah,  “ Hai, murid-murid, kita kedatangan murid baru. Siapa namamu?” “ Namaku Ahmad.” Kau pindahan darimana?” “ Aku pindahan dari Jakarta, Indonsia.” “ oke, Ahmad, sekarang kau duduk bersama Frank.”  Frank adalah teman baruku di new york.  Akhirnya aku duduk dengan Frank. Rambutnya agak pirang kecoklatan. Hidungnya pesek, mukanya bulat, pendek tapi agak gendut. “ Hai, salam kenal, namaku Frank. Namamu Ahmad ya?” Katanya. Aku bingung setengah terbengong bengong. Kenapa orang New york bisa baha Indonesia? Apakah dia juga berasal dari Indonesia? “ Kok kamu bisa bahasa Indonesia? Emangnya kau berasal dari Indonesia?” Tanyaku. “ Aku bukan berasal dari Indonesia. Tapi aku latihan bahasa Indonesia di Mr. Paul. Beliau bisa semua bahasa. Aku Cuma bisa 3 bahasa asing, yaitu Indonesia, Melayu, dan Mandarin.” Katanya. “Mr. Paul rumahnya dimana” Tanyaku. “ Disamping sekolahan.” Jawabnya. Waktu istirahat, aku berkeliling sekolahan. Saat keluar dari kelasku yang baru, aku melihat orang laki-laki bertubuh besar menatapku dengan dingin. Tapi dia malah tidak menyerangku, justru melempar gulungan kertas padaku. Aku- membuka kertas itu. Aku terkejut ketika membacanya. Mungkin aku sedang diteror! Isi kertasnya adalah,
GO AWAY FROM MY HOME! Artinya adalah, pergi dari rumahku! Apakah maksudnya adalah rumahku baruku itu? Aku teringat pada ucapan hantu itu saat menyerangku. Dia berniat mengusirku dari rumah itu. Masih waktunya istirahat, aku mengikuti anak lelaki bertubuh besar itu. Aku mengikuti dia hingga aku tidak sadar bahwa aku sampai di rumahnya. Rumahnya besar, dikelilingi kelelawar, dan berwarna gelap. Ada tulisan Henry’s House. Artinya adalah rumah Henry. Mungkin Henry adalah namanya. Lalu aku balik ke sekolahan. Bel masuk, Aku bertanya-tanya kepada Frank tentang Henry, lelaki bertubuh besar itu. Dia Langsung menutup mulutku. Lalu bercerita, “ Henry dahulu tinggal di blok A nomor 5 perumahan New carissan. Dia hidup mewah dirumah itu. Tapi pada suatu saat, Adiknya,Jesica, meninggal karena seorang  penjahat menembaknya. Yang menembaknya namanya Mr. Arlin. Henry pun ketakutan dan menemukan rumah di belakang sekolahan kita. 2 minggu yang lalu, Henry gantung diri di rumah itu, dan dia mati disana. Katanya arwahnya suka bergentayangan di rumahitu,baik siang maupun malam.  Konon, siapa yang tinggal dirumah blok A nomor 5 maupun yang di belakang sekolah, atau mengontrak maupun bermain, pokoknya siapa yang berani menginjak kedua rumah tersebut, dia akan sering mendapat musibah. Seperti Mr. Arlien, dia dkepleset di kamar mandi di rumah blok A nomor 5 itu 10 minggu kemudian. Kemudian dia mati. Lalu Mr. Piere, dia tinggal disitu setelah Mr. Arlin tewas. Mr. Piere adalah kakaknya Mr. Arlin. Dia selalu mendapat hal buruk selama tinggal disitu. Seperti,  kemalingan. Hartanya hbis karena tercuri.Dia akhirnya melapor polisi, tetapi polisinya tidak mau menbantunya. Yang paling menyeramkan adalah anak perempuanya, Mrs. Catrine, mati secara tidak wajar. Dia mati saat dia tidur lelap. Dan satu lagi, anak laki-lakinya, Mr. Daniel, pergi ke Indonesia karena ketakutan. Hal itu membuat Mr. Piere sangat khawatir dan menelponnya. Awalnya tidak diangkat. Namun ,lama-kelamaan telponnya diangkat oleh Mr. Daniel. Dia mengaku bahwa dirinya sedang di Indonesia. Mr. Piere pun segera pergi ke Indonesia brsama keluarganya.” Ceritanya. Aku terkaget, blok A nomor 5 perumahan New carissan adalah rumah baruku! Dan dia menceritakan tentang keluarga Mr. Daniel.
“ kapan kejadiannya?” Tanyaku “ Sekitar tahun 1980an.” Jawabnya. Bel waktunya pulang. Aku segera lari ke rumah. “ Ayah, ibu, Nanda, aku ingin ceritakan sesuatu!” teriakku. Kata temanku, siapa yang berani menginjak rumah ini, dia akan mendapat musibah!” Teriakku. “ Kau mau saja ditipu. Buktinya, Mr. Daniel tdak kenapa-napa, tuh” Bantah ibu. “ Tapi, kata temanku, Mr. Daniel kehilangan saudara perempuannya yang bernama Mrs. Catrine. Dia mati secara tidak wajar.” Aku menjelaskan pada ibu. “ Tadi temanku yang bernama Tarity juga mengatakan bahwa rumah ini menyeramkan.” Kata Nanda. “ Sudah, mungkin saja kalian ditipu oleh teman-teman kalian sendiri. Sudah, kita makan siang dahulu saja.”
MALAM HARINYA.....
“AH! Tolong ibu!” Teriak ibu. Aku segera menemui ibu di kamar mandi, dan ternyata dia kepleset dan diserang oleh Henry! Henry terus mengatakan, “ Go away, go away, go away!” Lalu menghilang. Leher ibu berdarah dan beberapa menit kemudian meninggal dunia. Kami semua menangis. Aku telah mengalami musibah pertama kami di rumah menyeramkan ini, yaitu kehilangan ibu. Keesokan harinya, ibu dimakamkan di sebuah pemakamn di dekat rumah. “Aku turut berduka cita atas meninggal dunianya ibumu.” Ucap Frank. “ Terima kasih” Balasku. “ Sebaiknya kau pergi dari rumah- menyeramkan itu. Kalau tidak, satu per satu keluargamu akan tewas” Frank memerintahkan. “ Baik, nanti aku akan minta pada Ayahku untuk pindah dari rumah menyeramkan itu secepatnya.” Balasku lagi. Setelah berada di rumah, aku meminta pada Ayahku untuk segera pindah dari rumah menyeramkan ini. Ayahku setuju, dan dia hendak mencari rumah baru. Kami mendapat rumah kami yang baru lagi di depan sekolahan. Rasanya senang, bisa meninggalkan rumah menyeramkan itu dan jarak dari rumah ke sekolahanku dekat. Aku juga bisa belajar berbagai macam bahasa dengan Mr. Paul. Kami akan pndah rumah 3 hari lagi. Walaupun pindah rumah tanpa ibu, aku juga merasa senang. Setelah kami pulang, kami langsung tidur. Saat aku hendak tidur, aku melihat Hanry menatapku dengan dingin. Dia mengejarku dan berkata, “ Go away!” Lalu, aku segera berkata, we will go in Three day.” Katanyaku. Artinya, “ kami akan pindah Tiga hari lagi.” Lalu dia tersenyum dan berkata, “ Thak you.” Artinya, “ Terima kasih” dan dia langsung menghilang. Aku pun segera tidur.
3 HARI KEMUDIAN....
      Aku sangat senang karena bisa meninggalkan rumah menyeramkan itu. Kami membawa barang-baramg kami memakai pick up. Kami senang tinggal di rumah baru, tidak di rumah menyeramkan itu lagi. Saat kami mau tidur di rumah baruku, Henry muncul dan berkata, “ Bring back my treasure!” Artinya, “ kembalikan barang barang kami!” Wow, ternyata barang-barang ini harus dikembalikan ke rumah menyeramkan itu! Pasrahlah sudah, Aku bakal diganggu oleh hantu pembunuh itu lagi di rumah baru lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar